Pare
adalah jenis buah atau sayuran yang memiliki manfaat sangat besar
bagi tubuh kita. Jika Anda belum terbiasa menyantap jenis buah yang
satu ini, pasti Anda tidak akan tahan dengan rasanya yang sangat pahit. Akan
tetapi dengan pengolahan secara benar ditambah kondisi lidah yang telah mampu
beradaptasi dengan rasanya, pare akan terasa cukup enak dengan rasa yang khas.
Jika
di awal pembahasan kami katakan bahwa sayuran atau buah pare sangat
bermanfaat bagi tubuh maka itu adalah benar. Beberapa manfaat yang dapat kita
rasakan dari buah pare yaitu dapat meningkatkan nafsu makan, dapat
membantu membersihkan darah kotor bagi wanita yang baru melahirkan, melancarkan
pencernaan, dan dapat mengeluarkan cacing kremi. Selain itu pare juga bermanfaat
menyembuhkan beberapa macam penyakit, diantaranya yaitu menurunkan panas,
meredakan batuk, menyembuhkan mencret (pada bayi), menyembuhkan penyakit
kuning, dan menyembuhkan malaria.
Prospek Bisnis Budidaya Pare
Jika
lingkungan dimana Anda tinggal sangat kondusif untuk bercocok tanam, maka
tidak ada salahnya Anda mencoba mengembangkan budidaya tanaman pare.
Ini karena bisnis budidaya pare memiliki prospek atau masa depan yang cukup
cerah. Kita bisa mengamati kegiatan perdagangan pare di pasar untuk mengetahui seberapa
besar omset yang bisa kita raup.
Berdasarkan
sebuah pengamatan yang telah dilakukan mengenai kebutuhan pare di sebuah pasar,
diketahui bahwa dalam satu hari pasar tersebut memerlukan pare sebanyak 5 ton
untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Apalagi buah pare dapat kita panen
dalam jeda waktu yang relatif singkat, yakni sekitar 1 minggu saja. Akan tetapi
Anda semua perlu mempelajari teknik budidaya pare agar dapat
mengembangkan usaha ini dengan baik. Sebagai salah satu referensi, berikut kami
sediakan beberapa materi tentang cara budidaya pare.
Persiapan Lahan Budidaya Pare
Pohon pare
memiliki daya adaptasi yang sangat tinggi dengan lingkungan sekitar, inilah
yang menjadi keuntungan bagi kita yang ingin
membudidayakan tanaman ini. Pohon pare yang bersifat
merambat dapat hidup baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Lokasi yang
paling ideal untuk membudidayakan pare yaitu di antara ketinggian 1 meter
hingga 1500 meter dari permukaan laut.
Kemudian
pengolahan tanah untuk ditanami pare dimulai dengan menggemburkan tanah dan
membersihkan lahan dari berbagai tanaman liar. Proses ini sebaiknya dilakukan
paling tidak sepuluh hari sebelum prosespenanaman pohon pare
dilakukan. Penanaman pare dilakukan di atas guludan-guludan dengan
lebar sekitar 200 cm dan jarak antar guludan selebar 75 cm dengan dalam 30 cm.
Guludan yang kita siapkan sebaiknya mengarah atau membujur dari selatan ke
utara untuk memaksimalkan penyinaran matahari sehingga proses fotosintesa
berlangsung optimal.
Cara Penanaman Pare
Disini
akan kami sampaikan teknik atau cara menanam bibit pare. Ada
dua cara tanam yang bisa kita lakukan, tergantung di musim apa kita
memulai proses penanaman. Jika penanaman dilakukan pada musim
hujan maka sebaiknya kita menanam bibit yang berupa biji-biji benih pare. Akan
tetapi kalau penanaman dilakukan pada musim kemarau, maka sebaiknya
biji-biji benih tersebut disemaikan terlebih dahulu sebelum ditanam di atas
lahan.
Proses penanaman diawali
dengan membuat lubang-lubang tanam di atas guludan. Jarak tanam yang
dianjurkan yakni sekitar 80 cm x 80 cm. Selanjutnya kita juga harus
mempersiapkan media rambat tanaman yang berupa kayu pada
setiap pohon. Ketika telah berbentuk kecambah dengan beberapa helai daun,
kita bisa menambahkan pupuk secukupnya untuk meningkatkan kesuburan
tanah.
Sedangkan hama yang perlu diwaspadai yaitu hewan-hewan pemangsa tanaman, seperti tikus, burung, ulat, dan penyakit-penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, maupun kurangnya nutrisi.
Sedangkan hama yang perlu diwaspadai yaitu hewan-hewan pemangsa tanaman, seperti tikus, burung, ulat, dan penyakit-penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, maupun kurangnya nutrisi.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.Thank's