Dalam penyusunan ransum pakan, 10% - 12% harus terdiri dari tepung ikan. Meskipun sedikit tepung ikan, tidak boleh tidak harus di sertakan dalam komposisi formula ransum pakan. Kenapa sedemikian urgent, sehingga tidak boleh di tinggalkan ? Mari kita bahas bersama……
Tepung Ikan adalah sumber protein yang sangat
baik untuk unggas, karena mengandung asam-asam amino esensial yang cukup untuk
kebutuhan ayam dan sumber utama dari Lisin dan
Metionin. Tepung ikan bukan hanya mengandung ke dua asam amino
di atas, tapi komplit ke sepuluh asam amino ada pada tepung ikan. Pokoke joss
tenan…..
Yang jadi pertanyaan apa Indonesia tidak dapat
menghasilkan tepung ikan? Padahal luas perairan laut Indonesia begitu panjang ?
Masa kalah sama Thailand sebagai Negara eksfortir tepung ikan, padahal panjang
perairan laut Indonesia lebih pannjang 17 kali lipat dari Thailand.
Setelah di telusuri teryata peruntukan hasil laut
di Thailand 100% untuk produk tepung ikan sedang Indonesia produsen tepung ikan
bersaing dengan pabrik ikan asap dan ikan pindang yang menjadi menu paforit
kebanyakan rakyat menegah kebawah. Bahan baku ikan pindang jika diolah menjadi tepung
ikan jenis anchovetta kalah bersaing sebagai lauk murah
meriah.Itu sejarahnya……
Peternakan yang saya kelola juga membutuhkan
komposisi tepung ikan tersendiri, disamping jagung,katul dn sentrat 124 dari
pokphand. Selama ini saya tidak pernah mengalami kesulitan kontiyuitas stock
dan kualitas dengan crude protein 55% - 60%. Kenapa bisa, katanya kekurangan
tepung ikan? Tepung ikan yang saya gunakan tepung ikan air tawar, yang kita
bahas sedari tadi adalah tepung ikan air laut.Begitu………
Sekarang ini keluar masuk tepung ikan dan minyak
ikan sudah di tangani sendiri oleh istri saya di bawah bendera
“ EL ZAITUNA POLTRY SHOP “ kalau
ndak salah dilempar harga Rp 9000 – 9500/kg dengan kandungan crude protein 55%
- 60%, sedang minyak ikan Rp 6.000/ kg. Bandingkan dengan harga tepung
ikan impor yang sudah menembus di level Rp 14.000 – 16.000/kg dengan CP 60 –
62%.
Saya ndak akan membahas bagaimana caranya
membikin tepung ikan, hanya sedikit info untuk menghasilkan 1 kg tepung ikan di
perlukan ikan segar sebanyak 5 kg. Inti proses pembuatan tepung ikan adalah
penurunan tingkat kadar garam, pemasakan , pengeringan atau oven, penggilingan
ikan kering jadi deh tepung ikan tinggal di kemas. Saya pernah membuat tepung
ikan dengan bahan baku ikan segar saya ambil dari Pantai Depok Jogja. Saat itu
harga sekilo ikan runcah atau ikan ndak punya nama hanya Rp 1.000/ kg,begitu
ceritanya………
Begitu pentingnya tepung ikan karena mengandung Vitamin B12 dan
sebagai identified growth factor. Senyawa perangsang tumbuh yang begitu di
harapkan peternak sehingga pertumbuhan semakin cepat dan produksi telur
meningkat tajam karena kebutuhan ke sepuluh asam amino terpenuhi oleh tepung
ikan. Tidak boleh di lupakan juga tepung ikan mengandung senyawa pembawa sifat
warna CAROTEN senyawanya bernama XANTOPHYL.
Sehingga gradasi warna kulit ayam menjadi kekuningan, kalau untuk kuning telur
gradasi warna oren atau kemerahan dan biasanya mengandung Omega 3 dan Omega 4.
Sekarang kita beralih topic ke TEPUNG DAUN
atau LM: LEAF MEAL.Komposisi tepung daun pada formula
ransum pakan menurut teori paling banyak 5 %. Ini kan teori ilmiah, kesempatan
buat rekan-rekan peternak umtuk mencobanya 10% atau 15%.
Seandainya tiada effek
yang buruk maka merupakan terobosan keilmuan praktek yang luar biasa. Imbasnya
pada tingkat efisiensi yang tinggi, jika rekan peternak tidak bisa membuat
manajemen peternakannya seefisien mungkin…siap-siap saja gulung tikar sebab
kedepan harga bahan pakan ternak akan semakin melangit, ini kudu
diantisipasi……
Oke kreatif untuk berhasil….
Bahan-bahan tepung daun apa saja ya…
LAMTORO( Leucaena leucocephala Lam de Wit)
:
crude protein = 23,2%
lemak =2,4
serat kasar -= 20,1%
energy metabolism = 1140 Kcal/kg
terdapat racun mimosin menyebabkan
bulu rontok/ alopecia tapi racun dengan mudah di hilangkan
dengan jalan penjemuran, perendaman air mengalir, perebusan.
DAUN KACANG PANJANG( VIGNASIGNEUSIS) :
protein = 27,5%
lemak = 6,3 %
BETN = 36,2 %
serat kasar = 17,3 %
abu = 12,6 %
DAUN KACANG KEDELAI (GLYCINE SOYA ) :
protein = 22,5 %
lemak = 3,92 %
BETN = 36,7 %
serat kasar = 36,2 %
abu = 10,8 %
DAUN KACANG TANAH ( ARACHIS LYPOGEA ) :
protein = 16,9 %
lemak = 2,9 %
BETN = 47,58 %
serat kasar = 25,4 %
abu = 7,51 %
DAUN KACANG HIJAU( PHASEOLUS RADIATUS) :
protein = 27,7 %
lemak = 4,8 %
BETN = 38,3 %
serat kasar = 18,4 %
abu = 4,4 %
DAUN PEPAYA:
protein = 23,5 %
lemak = 9,1 %
serat kasar = 11,3 %
energy metabolism = 1230 Kcal/kg
DAUN TURI ( SESBANIA GRANDIFLORA ):
BUNGA MERAH :
potein = 31,68 %
lemak = 4,89 %
BETN = 47,38 %
serat kasar = 12,4 %
abu = 11,2 %
BUNGA PUTIH :
protein = 40,6 %
lemak = 5,64 %
BETN = 33,38 % abu = 9,88 %
serat kasar = 10,67 %
Sebetulnya masih banyak lagi missal, daun ketela
pohon, daun pisang, nangka, keluwih, sukun, waru, kembang sepatu kangkung, genjer….Kalau
suruh mbahas semua…capek deh……….
PROSES PEMBUATAN TEPUNG DAUN
Kumpulkan semua stock daun , bisa bermacam daun
dijadikan satu , jemur agar bila terdapat kandungan racun bisa terkurangi atau
malah hilang. Tingkat kekeringan 10 – 14 % dengan cirri daun kemresek,
rapuh getas,di kepal mudah hancur atau lebih sempurna lagi di giling saja
partikel kehalusannya merata. Tinggal di kemas jadi deh….mudah tho….
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.Thank's