Monday, July 1, 2013

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PRODUKTIVITAS TELUR

Setiap mahluk hidup selalu hampir pasti memberikan respon reaksi terhadap perubahan gelap terang cahaya atau sinar matahari atau cahaya tiruan. Periode gelap terang merangsang proses pematangan organ reproduksi dan oviposisi atau peletakan telur. Dengan melihat sifat alami tersebut, maka bisa dimanipulasi untuk meningkatkan produksi telur.
Intensitas cahaya merangsang pelepasan dan peningkatan suplai  FSH( follicle stimulating hormone ) yang pada gilirannya nanti, melalui aktivitas ovary mengakibatkan terjadinya ovulasi atau pengeluaran sel telur dan oviposisi peletakkan telur sebelum keluar.

Paparan cahaya yang terlalu berlebih, sehingga ayam bertelur lebih awal akan berakibat bentuk bobot telur yang berukuran kecil dan lama produksi telur akan berjalan singkat. Jika sebaliknya maka bentuk dan bobot telur akan berukuran besar.
Oleh karenanya, penting untuk dapat mengatur cahaya sehingga ayam atau bebek itik dara tersebut memulai peneluran pada periode perkembangannya yang sesuai dan dengan demikian ukuran telur yang di hasilkan  sesuai dengan permintaan pasar.
Hal inilah yang mendorong program program perencanaan tata laksana di buat dan di terapkan pada usaha pemeliharaan ayam dan itik. Ada berbagai macam metode, meskipun kelihatan berlainan tapi sebenarnya tujuannya sama. Dengan di kandangkan pada satu areal kandang tertentu, memudahkan untuk menyusun strategi pemeliharaan dan mudah dalam control cahaya, kelembaban , temperature.
METODE STEP DOWN STEP UP
Ayam dara yang beranjak dewasa pada saat lamanya siang hari bertambah, cukup hanya di sediakan cahaya tiruan , sehingga cahaya dapat di kurangi 1 jam lamanya setiap 2 minggu sekali, sampai ayam dara menginjak umur 22 minggu. Pada saat ini, cahaya di tambah lagi dengan cara yang sama hingga mencapai lamanya siang 14 – 16 jam sehari.
Sebetulnya masih ada metode yang lain missal : metode pencahayan tetap, modifikasi step down step up dan metode auburn. Tapi karena ketiganya tidak cocok di terapkan di Indonesia makanya saya tidak membahasnya. Kalaupun tetap di paksakan di pakai,harus memerlukan model kandang yang close up, padahal ini kan memerlukan modal dana yang terlalu mahal, tidak cocok untuk peternak kecil di Indonesia yang jumlahnya bisa jutaan personal.
Lebih gampangnya, tambah cahaya pagi hari lamanya 2 jam, dari jam 4 – 6 pagi hari dan penambahan cahaya pada malam hari selama 2 jam mulai pukul 6 – 8 malam. Ini setelah ayam menginjak umur produksi di mulai minggu ke 17 hingga afkir. Sedang saat periode grower I dan II, dimulai pada minggu ke 6 hingga minggu ke 16 intensitas cahaya di kurangi sehingga lamanya siang hari kisaran 10 – 12 jam.
Induk induk ayam sedang bertelur jangan sekali-kali dilakukan pengurangan jatah cahaya karena akan berakibat pada penurunan produksi telur.Sebagai contoh pengaturan fisik untuk menghasilkan pencahayaan yang diinginkan pada kandang postal maupun baterai, gunakan sebuah kubah reflector dengan bola lampu 60 watt berdiameter 2 meter  untuk luasan kandang 7 X 5 meter persegi dan 5-7 meter di atas kandang.
Untuk lebih mudahnya agar lebih praktis pelaksanaannya, pada periode grower minggu ke 6 hingga minggu ke 16 kandang segera di tutup sehingga cahaya tambahan dari luar tidak bisa masuk, pada jam 3 sore dan nanti baru di buka kembali pada pagi hari saat jam 7. Sedang pada periode layer atau produksi tambah cahaya selama 2 jam pagi hari dari jam 4 – 6, lampu tambahan di nyalakan,sedang pada sore hari beri tambahan cahaya lampu dari jam 6 – 8 malam.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan.Thank's

 
Powered by Blogger