Jerami adalah salah
satu hasil limbah pertanian terbanyak di Indonesia,Namun kualitas nutrisinya
yang relatif rendah.Kebanyakan peternak di Indonesia terutama pada musim
kemarau ,sering menggunakan jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia (
kerbau , sapi , kambing ) secara langsung tanpa diolah/difermentasi dahulu.
Sebagai sumber pakan ,
jerami padi mempunyai beberapa kelemahan yaitu daya kecernaannya rendah dan
kandungan gisinyapun sangat rendah.Maka dari itu perlu ada usaha untuk
meningkat nilai kandungan gisi jerami padi tersebut.
Untuk meningkatkan
kandungan gisi jerami padi dapat dilakukan dengan cara :
1.
Pengolahan secara biologis dengan
menggunakan jamur.
2.
Mengolah secara kimiawi dengan cara
menambahkan urea dan starbio , kostik soda ( Naoh ) dan Ca(OH)2.
3.
Pemotongan secara fisik yaitu dengan
memotong – motong menjadi partikel yang lebih kecil.
Fermentasi Jerami
Fermentasi adalah
pengawetan dalam bentuk lembab.Proses fermentasi merupakan proses anaerob sehingga
perlu dihindarkan tindakan yang mengakibatkan masuknya udara.
Proses ini dilakukan
dengan menggunakan probiotik sebagai stater .Stater yang dapat digunakan antara
lain Starbio ,Bioplas atau Koenzym.
Fungsi fermentasi
adalah perlakuan/pengawetan oleh senyawa asam yang dihasilkan oleh mikroba dan
dilakukan diluar tubuh ternak.Makin kuat tingkatan asamnya makin tinggi
peningkatan kwalitas jerami tersebut ,namun kenaikanya sekitar 10% - 15%
saja.Sehingga faktor ekonomi perlu diperhitungkan.
Indikator berhasil
atau tidaknya fermentasi adalah jerami padi tidak berbau ammoniak ( pesing )
tetapi berbau harum seperti caramel.Pemakaian probiotik pada proses fermentasi
adalah sebagai pemecah selulose menjadi nutrisi yang mudah diserab oleh tubuh
ternak.
Syarat ,bahan dan cara
pembuatan fermentasi
1.
Persyaratan
·
Kadar air jerami berkiasar 40% - 45%.
·
Terhindar dari hujan dan sinar matahari
langsung.
2.
Bahan
·
Jerami kering / segar.
·
Stater.
·
Air.
3.
Cara Pembuatan
·
Untuk setiap 100 kg jerami ,stater yang
diperlukan sebanyak 0,5 kg dan 40 liter air.
·
Timbang jerami.
·
Timbang starter.
·
Tumpuk jerami lapis demi lapis dengan
ketebalan +/- 25cm.
·
Setiap lapis disiram dengan air
secukupnya ( jangan terlalu kering / basah ) hingga kadar air 40% - 50%.
·
Setiap lapis ditaburi dengan starter
hingga rata.
·
Banyaknya lapisan tumpukan sesuai
dengan kebutuhan.
·
Setelah lapisan dianggap cukup,tutup
rapat menggunakan terpal atau daun pisang dan lain sebagainya.
·
Biarkan selama 3 – 4 minggu.
·
Setelah berbau harum,maka segera bongkar
dan angin – anginkan untuk menghindari proses fermentasi berlanjut.
·
Untuk memudahkan dalam proses
pengangkutan dan penyimpanan ,sebaiknya hasil fermentasi dipadatkan ( pres )
dengan alat pengepres.
4.
Penyajian Keternak
·
Dengan diangin – anginkan sebentar ,jerami
hasil fermentasi dapat langsung diberikan kepada ternak.Jumlah pemberiannya
sama dengan pemberian hijauan pakan yaitu sebesar 10% dari bobot badan ternak.
·
Untuk ternak yang belum terbiasa
mengkonsumsi jerami fermentasi ,perlu dilatih dengan mempuasakannya beberapa
saat.Kemudian baru diberikan jerami fermentasi.
5. Keuntungan
Pemakaian Pakan Fermentasi
·
Dapat mengurangi biaya pakan.
·
Dapat meningkatkan produksi ternak
karena nutrisi pakan meningkat.
·
Penggunaan pakan dan tenaga kerja lebih
efisien.
·
Lingkungan kandang lebih sehat dan
nyaman karena kotoran ternak yang dihasilkan lebih sedikit ,kering dan tidak
berbau.
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.Thank's