Wereng
Batang Coklat (WBC) padi Biotipe 4, sebenarnya sudah diketahui
kemunculannya sejak tahun 2007. Saat itu WBC biotipe 4 berkembang di
kabupaten Ngawi, dan 2010 ditemukan di Jember, Banyuwangi, Situbondo dan
Sidioarjo. Indikasi lahirnya WBC biotipe 4 adalah berkembangnya koloni
WBC pada varietas IR 64.
Mengingat
tanaman padi yang ditanam di Jawa Timur didominasi oleh varietas
Ciherang dan IR 64, maka WBC biotipe 4 juga beresiko berkembang di
kabupaten lain.
Saat
ini terlihat adanya perubahan perilaku WBC, antara lain koloninya tidak
selalu berada di pangkal batang tetapi juga di malai seperti yang
terjadi di kabupaten Mojokerto. Selain itu dijumpai koloni WBC berada
pada tanaman jagung seperti yang ditemukan di kabupaten Lamongan.
Kita
tentu tidak mau serangan WBC enam tahun terakhir (2006/2007 sampai
2011/2012) terulang kembali. Saat itu serangan WBC di Jatim paling luas
(rata-rata 30.492 ha per tahun). Serangan terluas terjadi di kabupaten
Lamongan (rata-rata 6.341 ha/tahun), disusul kabupaten Bojonegoro,
Ngawi, Nganjuk, Trenggalek, Tuban, Ponorogo, Madiun, Jember dan
kabupaten lain.
Lahirnya
WBC biotipe 4 menyebabkan cara pengendaliannya menjadi lebih sulit
karena WBC sudah beradaptasi dengan lingkungan (varietas) dan
insektisida yang biasa digunakan untuk mengendalikannya. Inpari 4, 13,
15 dan Sidenok tampak lebih tahan daripada varietas lain. Insektisida
dengan bahan aktif pymetrozine atau imodakloprid bisa digunakan
mengendalikan WBC biotipe 4.
Pelajaran
penting dari kasus ini adalah, petani hendaknya mulai mau belajar tanam
varietas secara bergilir dan bijak dalam penggunaan insektisida.
Referensi : jatim.litbang.deptan.go.id
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.Thank's